Bimbel matematika offline maupun online untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik anak memang diperlukan. Hanya saja kita sebagai orangtua perlu memahami kapan usia yang ideal untuk mendaftarkan anak bimbel. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut.
- Kesiapan psikologis anak
Hingga saat ini belum ada penelitian statistik yang menunjukkan bahwa belajar matematika sejak usia dini bisa mempengaruhi signifikan nilai akademis. Hanya saja apabila dilakukan dengan paksaan, psikologis anak yang diabaikan justru akan menghambat perkembangan motorik. Itu sebabnya, pemilihan bimbel matematika SD online gratis yang ditawarkan lembaga belajar manapun perlu dipertimbangkan matang sebelum benar-benar dijalani sang buah hati.
- Aturan waktu bimbel
Menurut ahli bidang pendidikan, anak usia 5-6 tahun bisa dilatih belajar berhitung dengan kegiatan fisik, seperti menyusun balok mainan sesuai angka yang disebutkan atau mewarnai. Pada usia 7-8 tahun, kegiatan bimbel matematika dengan pemberian soal hitung sederhana bisa diterapkan, karena pada usia tersebut diperlukan pemahaman lebih di bidang matematika. Meski begitu, aturan waktu bimbel setelah Anda melihat modul bimbel matematika SD atau jenjang lainnya peerlu didiskusikan dengan lembaga pendidikan yang dipilih agar anak tidak berakhir stress atau kelelahan karena paksaan mengejar kemampuan akademis.
- Pendampingan tambahan
Sebagai orangtua, Anda tentu ingin anak Anda memiliki prestasi di bidang akademis. Namun demikian, saat Anda melihat materi bimbel matematika SD atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jangan langsung menyerahkan semua kegiatan pendidikan pada guru bimbel. Ada baiknya Anda tetap memberikan pendampingan setelah kegiatan bimbel selesai, Anda bsia bertanya apa saja kesulitan anak saat belajar dengan guru bimbel, agar secara psikologis sang buah hati merasakan dukungan dari orangtuanya.
- Sistem penghargaan saat belajar
Ketika sang buah hati memutuskan dengan sukarela bergabung bersama bimbel matematika yang Anda sarankan, tidak ada salahnya meningkatkan semangat belajarnya dengan sistem reward atau memberikan hadiah tertentu ketika anak berhasil menyelesaikan soal matematika atau tugas dari guru bimbel sesuai kesepakatan. Dengan cara ini, mood anak tetap terjaga dan kualitas akademis meningkat.